Rabu, 24 Desember 2008

Kekayaan Bakrie Menguap 90 Persen



Laporan: Yayat R. Cipasang

Jakarta, myRMnews. Gara-gara krisis keuangan dunia, Aburizal Bakria bukan lagi orang terkaya di Indonesia.

Majalah Forbs Asia seperti ditulis Jawa Pos, Jumat (12/12), posisinya bahkan terjun bebas hingga posisi sembilan.

Saat ini kekayaan Bakrie tercatat tinggal US 850 juta dolar AS (Rp 9,35 triliun). Tahun lalu Bakrie, yang menjadi orang pribumi pertama paling kaya di tanah air, masih punya harta US 5,4 miliar dolar (Rp 59,4 triliun). Kemerosotan kekayaan itu adalah yang terbesar dalam daftar yang dirilis Forbes Asia tahun ini.

Ical -sapaan karib Aburizal Bakrie- tak menyangkal bahwa krisis finansial telah menggerogoti kekayaannya. Secara terbuka dia juga mengakui bukan lagi menjadi orang terkaya di Indonesia.

''Pokoknya, sekarang di bawah sekali,'' kata Ical kepada wartawan di Jakarta kemarin (Kamis, 11/12).

Dia menyebut, lebih dari 90 persen kekayaannya menyusut tajam sejalan dengan merosotnya harga saham.

''Ya, masih ada sekitar 10 persen,'' ujarnya.

Mengenai kepemilikan saham di PT Bumi Resources Tbk -tambang uang utama Bakrie--dia menyebut masih punya meski dalam skala kecil.

''Masih ada, tapi kecil. Nggak dihabisin semua,'' tambahnya seraya tersenyum.

Perjalanan bisnis keluarga Bakrie memang mengalami pasang surut. Pada 2007, kekayaan Bakrie melonjak lebih dari empat kali lipat dalam tempo setahun.

Harta Bakrie berlipat ganda dari lonjakan harga saham PT Bumi Resources Tbk. Harga saham perusahaan batu bara terbesar di tanah air itu melesat dari Rp 800-an menjadi Rp 6.000-an per lembar.

Bahkan, pada pertengahan 2008 harga saham Bumi sempat nangkring di Rp 8.500 per lembar. Namun, akibat terlalu agresif menumpuk utang, harga saham Grup Bakrie langsung tumbang dihantam krisis global.

Saat ini harga saham Bumi tinggal Rp 1.000 per lembar dan Bakrie dililit utang USD 1,3 miliar (Rp 14,3 triliun). Untuk menutupi utang-utangnya, Bakrie dengan terpaksa melepas saham-sahamnya. [yat]

Tidak ada komentar: