Jumat, 26 Desember 2008

Investor Madoff Bunuh Diri


Jumat, 26 Desember 2008 | 00:40 WIB

New York, Rabu - Kasus penipuan investasi oleh mantan pemimpin Bursa Nasdaq, Bernard Madoff, semakin rumit. Salah satu manajer investasi yang menanamkan dana pada perusahaan Madoff ditemukan mati bunuh diri.

Thierry de la Villehuchet (65) telah kehilangan lebih dari 1 miliar dollar AS karena menanamkan dana investasi di perusahaan milik Madoff. Villehuchet ditemukan tewas di apartemennya di Manhattan, Selasa (23/12). Di sekelilingnya berserakan pil dan dia menyayat kedua lengannya dengan pisau, serta kemungkinan besar mati karena kehabisan darah.

Sebagai eksekutif di Access International, Villehuchet mengelola dana sekitar 2 miliar euro atau 2,79 miliar dollar AS. Tiga perempat dari dana itu telah diinvestasikan pada perusahaan investasi Madoff.

Juru bicara Kepolisian New York Paul Browne tidak menemukan pesan apa pun dari Villehuchet.

Ellen Borakove, juru bicara rumah sakit yang memeriksa jenazah Villehuchet, memperkirakan hasil otopsi akan diperoleh Rabu pekan depan. Pelaku pemeriksaan soal kematian itu kini sedang menantikan hasil laporan tentang racun di tubuh korban.

Villehuchet merupakan pengelola keuangan ternama dan dipercaya nasabah-nasabah dari Eropa. Masih belum jelas bagaimana Villehuchet berkenalan dengan Madoff atau siapa saja nasabahnya.

Villehuchet terlihat sangat lemah setelah merebaknya skandal Madoff. Pada Senin malam, para petugas kebersihan curiga karena diminta meninggalkan kantornya pada pukul 19.00.

Seorang mitranya meminta petugas keamanan memeriksa pada malam hari apakah Villehuchet masih di sana, tetapi pintunya terkunci.

Ketika petugas keamanan datang pagi hari sekitar 13 jam kemudian, lelaki Perancis itu ditemukan tidak bernyawa.

Tak banyak yang diketahui mengenai kegiatan bisnis Villehuchet. Namun, Bill Rapavy, mantan mitra Access, menggambarkan dia dalam tiga kata, ”Dia tak bercela”.

Para sahabat menduga ia merasa telah melakukan kesalahan besar karena telah mendorong para teman dan kenalan agar melakukan investasi pada Madoff.

”Thierry melibatkan semua sahabatnya, orang-orang terdekatnya. Tampaknya ia tak kuat menahan hal itu. Ia memang telah bersikap naif, tetapi seorang pria yang terhormat,” ujar sahabat dan rekan bisnisnya, Jean Karoubi.

”Dia telah berupaya siang dan malam untuk mendapatkan kembali dana dari para investornya. Dia tidak dapat menanggung kesalahan yang akan ditimpakan para investor Eropa kepadanya,” ujar salah seorang sumber kepada harian La Tribune, Paris.

Dana universitas lenyap

Kematian investor itu semakin memperkeruh keadaan setelah Madoff mengakui dana investasi sebesar 50 miliar dollar AS menguap karena dia melakukan praktik yang tidak wajar dalam pengelolaan investasinya.

”Sekarang tangan Bernie berlumuran darah,” demikian judul berita utama New York Post.

Sementara itu, yayasan amal yang dikelola pemenang Nobel, Elie Wiesel, menyatakan kehilangan dana sebesar 15 juta dollar AS karena Madoff. Jumlah dana sebesar itu hampir mencapai 100 persen aset yayasan.

”Kami sangat sedih dan tertekan bahwa kami bersama beberapa orang lain telah menjadi korban dari salah satu penipuan investasi terbesar dalam sejarah,” demikian pernyataan dari Yayasan Kemanusiaan Elie Wiesel pada situsnya.

Selasa lalu, perwakilan dari 30 yayasan Yahudi mengadakan pertemuan di New York untuk mendiskusikan tindakan apa yang akan diambil untuk mengatasi persoalan ini.

Universitas New York yang juga merupakan salah satu korban menyatakan akan membawa kasus ini ke pengadilan. New York Times melaporkan, universitas tersebut telah memasukkan perkara ke Pengadilan Tinggi New York melawan Ezra Merkin. Merkin adalah seorang pengelola dana investasi yang telah menginvestasikan dana sebesar 94 juta dollar AS ke firma Madoff.

Universitas itu menyatakan bahwa Merkin dan dua rekannya diduga telah menginvestasikan dana dalam jumlah besar ke firma Madoff tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak universitas. (AFP/AP/REUTERS/JOE)

Tidak ada komentar: