Sabtu, 04 April 2009

Indonesia Butuh Dua Persen Wirausaha

jakarta, kompas - Indonesia membutuhkan setidaknya 2 persen dari jumlah penduduk menjadi wirausahawan, untuk membangun perekonomian negeri ini. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya yang kuat untuk menciptakan wirausahawan yang banyak dalam waktu relatif cepat.

Demikian disampaikan Ciputra, Pemimpin Grup Ciputra, dalam seminar ”Leadpreneurship: Bertahan di Tengah Krisis”, Jumat (3/4) di Jakarta.

Indonesia membutuhkan sedikitnya 2 persen penduduk untuk menjadi wirausahawan, kini baru 0,18 persen saja,” ujar dia.

Padahal, lanjut Ciputra, wirausahawaan di Singapura mencapai 7 persen dari jumlah penduduknya. Amerika Serikat 11 persen dari jumlah penduduk.

”Singapura tak punya kekayaan alam, tapi mengekspor produk lebih banyak dari kita. Kita harus lebih kreatif. Dari Singapura muncul berbagai waralaba, mulai dari Bread Talk, hingga jaringan Hotel Raffles,” katanya.

Menurut pakar manajemen, AB Susanto, belum tumbuhnya kewirausahaan di Indonesia karena kurang arah. Padahal, banyak bibit wirausahawan yang mempunyai semangat dan kemampuan teknis. ”Bagi para wirausahawan, sangat penting mempunyai keterampilan kewirausahaan dan kepemimpinan, paduan yang disebut dengan leadpreneurship,” kata Susanto.

Di China, misalnya, lanjut Susanto, karena kepemimpinan yang kuat, industriawan di negeri itu dapat langsung mengalihkan penjualan yang tadinya berorientasi ekspor ke AS, ke penjualan pada konsumen kelas premium.

”Harus ada yang mengembangkan kepemimpinan untuk menggerakkan arah usaha. Itu penting untuk mengatur diri sendiri, uang atau modal, dan tenaga kerja,” tutur Susanto. (RYO)

Tidak ada komentar: