Senin, 30 Maret 2009

Obama Paksa Mundur CEO General Motors



Obama Paksa Mundur CEO General Motors

RICK WAGONER, CEO General Motors

WASHINGTON -- CEO General Motors Rick Wagoner mundur setelah menghadapi tekanan dari pemerintahan Obama yang hari Minggu ini (Senin WIB) bersiap mengumumkan dana talangan kedua untuk perusahaan ini dan pesaingnya yang lebih kecil Chrysler LLC.

Wagoner, seorang eksekutif karir GM dan menjabat CEO sejak tahun 2000, mengundurkan diri setelah produsen otomotif itu berjuang menghadapi turunnya penjualan akibat resesi yang memaksa GM dan para pemasok serta dealer diambang bangkrut.

"Bagi mereka mengganti pimpinan di tengah jalan adalah hal yang tidak pernah dilakukan GM, namun kini (Presiden Barack) Obama atau (Menteri Keuangan Timothy) Geithner bisa berkata, kami meminta mereka berkorban," kata Aaron Bragman, analis pada IHS Global Insight.

Ekonom dari Universitas Maryland, Peter Morici, pengkritik utama Wagoner yang pernah meminta Wagoner mundur namun dia kini malah percaya bahwa Wagoner sedang memulai menata perusahaan. Morici kini menyebut pemerintah menghadapi "masalah humas" berkaitan dengan paket dana talangan untuk perusahaan-perusahaan itu.

"Mereka hanya menalangi pihak yang pamer dan merengek meminta dana. Rakyat semakin letih karenanya dan alih-alih melemparkan seorang bankir ke kumpulan serigala pemerintah malah membesarkan Wagoner menjadi serigala," kata Morici.

GM sendiri tidak mengeluarkan pernyataan apapun berkaitan pengunduran diri Wagoner, namun seorang pejabat Gedung Putih yang menolak menyebutkan nama menyatakan bahwa pengunduran diri Wagoner adalah permintaan dari pemerintahan Obama.

Pemerintah tidak mengeluarkan sepatah kata pun apakah pemerintah atau pihak lainnya mengetahui sejak kapan Wagoner mundur atau siapa yang menggantikannya.

Fritz Henderson, "Chief Operating Officer" GM, adalah orang nomor dua di GM dan diyakini banyak kalangan akan menggantikan Wagoner.

Minggu lalu Obama menyebutkan mismanajemen selama bertahun-tahun menjadi pemicu masalah keuangan hebat pada industri otomotif AS, sebuah tuduhan yang menyengat Wagoner karena bersama pimpinan Ford Motor Co Alan Mulally dan bos Chrysler Bob Nardelli, mereka relatif pendatang baru yang datang dari luar industri otomotif.

GM menderita rugi sekitar 82 miliar dolar AS sejak 2005 sampai kerusakan keuangan bertambah parah di masa ini. Nilai perusahaan ini amblas 95 persen sejak Wagoner menjabat CEO.

Wagoner sedang berada di Washington hari Jumat untuk bertemu dengan gugus tugas restrukturisasi otomotif yang ditunjuk DPR dan Obama akan menyampaikan rekomendasi gugus tugas ini hari Senin.

GM dan Chrysler telah meminta tambahan dana sebesar 22 miliar dolar AS kepada pemerintah untuk mengatasi melemahnya pasar kendaraan baru yang merupakan terendah dalam 30 tahun terakhir. Namun, Ford yang juga dilanda krisis tidak berupaya mencari bantuan pemerintah.

Minggu (Senin WIB) ini Obama menyatakan bahwa GM dan Chrysler tidak berbuat banyak untuk menyelamatkan diri mereka sendiri sejak menerima dana talangan 17,4 miliar dolar AS Desember lalu.

"Mereka belum berbuat," kata Obama dalam wawancara rekaman pada program berita CBS, "Face The Nation."

GM dan Chrysler telah memakai hampir semua dana talangan awal dan hampir bangkrut tanpa dana tambahan.

Chrysler yang harus bersaing dengan produsen mobil Italia Fiat SpA, menyatakan bahwa perusahaan ini memerlukan dana tambahan paling lambat Selasa ini untuk menghindari krisis likuiditas.

Namun kedua produsen otomotif ini belum menyelesaikan program efisiensi yang disyaratkan dalam paket dana talangan dari pemerintahan Bush yang bertenggat waktu 31 Maret untuk menentukan apakah kedua perusahaan itu perlu diselamatkan.

Para analis mengatakan keadaan ini menciptakan dilemma bagi Obama karena GM dan Chrysler mempekerjakan hampir 160 ribu warga AS dan membiarkan perusahaan otomotif tumbang akan mempersulit ekonomi AS terutama di daerah Midwest yang ekonominya masih diterkam resesi.

Obama menyatakan bahwa produsen otomotif mesti bekerja lebih banyak lagi untuk mendapatkan konsesi dari kreditor, buruh dan pihak lainnya.

"Kami kira kita bisa memiliki industri otomotif AS yang sukses. Tapi tampaknya hanya ada satu yang secara realistis bisa bertahan ditengah iklim seperti sekarang," kata Obama yang menekankan semua pihak untuk bersedia berkorban.

GM dan Chrysler memperoleh konsensi berupa kontrak pemutusan kerja dengan Serikat Pekerja Otomotif agar tingkat upah kedua perusahaan ini sejajar dengan produsen otomotif Jepang pimpinan Toyoto Motor Corp yang beroperasi di AS.

Namun kemudian GM dan Chrysler gagal memenuhi target dari pemerintah yang ditetapkan Desember. Target itu khususnya pembicaraan pengurangan utang di kedua perusahaan yang gagal menghasilkan kesepakatan apapun dalam enam minggu terakhir. - ant/ahi

Tidak ada komentar: