Jumat, 27 Maret 2009

Earth Hour” Berarti meskipun Singkat


Kampanye memadamkan lampu dan peralatan elektronik yang tak terpakai, ”Earth Hour”, di Jakarta, Sabtu (28/3), sangat berarti sekalipun satu jam, pukul 20.30-21.30. Perhitungan kasar WWF-Indonesia, satu jam itu berarti menghemat sekitar 300 megawatt, kapasitas yang dapat menerangi ratusan desa. Hingga kemarin, 17.585 orang menyatakan dukungannya melalui situs jejaring sosial Facebook. Berdasarkan data internasional, 2.848 kota di 84 negara akan bergabung dengan kampanye yang pertama kali dimulai di Sydney, Australia, 2007. Di Indonesia, Kota Jakarta-lah yang bergabung dengan mematikan sejumlah lampu penerangan di Monas, Balaikota, dan sejumlah patung besar. ”Lima puluhan gedung milik swasta akan mendukungnya,” kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah di Jakarta kemarin. (GSA)

Lomba Replika Wahana Berbasis Fisika

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Dunia Fantasi Ancol mengadakan Lomba Replika Wahana Berbasis Fisika untuk pelajar tingkat SD-SMA sederajat. Penyelenggaraan lomba replika ini bertujuan menumbuhkan budaya inovatif dan kompetitif di kalangan pelajar serta gemar pada sains dan teknologi. Falaah K Djafaar, Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, di Jakarta, Selasa (24/3), mengatakan, batas akhir pengumpulan proposal 2 April 2009 dan diserahkan ke Tim Edutainment Dunia Fantasi di Jalan Lodan Timur No 7, Ancol Taman Impian Jakarta, 14430. (ELN)

Sejarah Penyebaran Antraks Berubah

Sejarah penyebaran penyakit antraks bisa jadi berubah. Selama ini ilmuwan berpandangan antraks berasal dari Afrika/Timteng ribuan tahun lalu. Salah satu teori yang cukup populer menyatakan, penyakit itu sampai Amerika Utara dibawa Christopher Columbus pada abad ke-15. Namun, sebuah tes genetik terbaru terhadap ratusan sampel jenis antraks yang ditemui di Amerika Utara menyatakan penyakit itu sesungguhnya beredar dari utara ke selatan. Studi itu menyatakan antraks pertama kali muncul di Amerika Utara sekitar 13.000 tahun lalu. (National Geographic/INE)

Tidak ada komentar: